Sunday 13 March 2016

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPRASI DAN PRODUKSI

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPRASI DAN PRODUKSI



MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
MANAJEMEN OPRASIONAL


Oleh Kelompok 1:
               Purwo Hadi Santoso           
  Nandy    Alamsyah
    Ihya’    ulumuddin  



UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR 
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Februari 2016



DAFTAR ISI


Daftar isi...................................................................................................     ii
Daftar gambar.........................................................................................      iii

BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ..............................................    1
B.     Masalah atau Topik .....................................................    2
C.     Tujuan penulisan Makalah ..........................................    2
BAB II            PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan penjelasan manajemen oprasional...........3
B.     Ruang lingkup manajemen oprasional dan produksi………………………......................................  6

BAB                PENUTUP
A.    Kesimpulan...................................................................   9
B.     Saran .............................................................................  9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..... 10



 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Operasi dapat diartikan sebagai segala aktivitas dalam mentransformasikan input menjadi output yang bisa menambah nilai pada suatu barang maupun jasa. Jadi definisi menajemen operasional adalah area bisnis yang berfokus kepada proses produksi produk ataupun jasa. Dimana terdapat manajer operasi yang memiliki tanggung jawab terhadap proses input (material/energi/tenaga kerja) menjadi output (produk/jasa).
Atau arti manajemen operasional yang lainnya adalah sebuah bentuk dari pengelolahan yang menyeluruh dan optimal pada masalah tenaga kerja, barang, mesin, peralatan, bahan baku, atau produk apapun yang dapat dijadikan sebuah barang atau jasa yang tentunya dapat di perjualbelikan. Yang dimana ada tanggung jawab dari manajer operasional terhadap menghasilkan produk atau jasa, mengambil keputusan yang berhubungan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi, dan menelaah pengambilan keputusan dari fungsi operasi.

B.     Topik Bahasan atau Masalah
Menurut latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan, maka topik bahasan atau masalah yang akan di bahas adalah, sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan manajemen oprasional dan produksi?
2.      Apa saja ruang lingkupnya?








C.    Tujuan makalah
Berdasarkan topik bahasan dan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah, untuk
1.      Mendeskripsikan hakekat dan pengertian manajemen oprasional
2.      Mengetahui apa saja ruang lingkup di dalam manajemen oprasional

















BAB II

PEMBAHASAN



A.    Pengertian tentang manajemen oprasional
Manajemen Operasi dan Produksi terdiri dari kata manajemen dan operasi/produksi. Para ahli manajemen, mempunyai banyak definisi tentang manajemen. Manajemen adalah tindakan atau kegiatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol untuk mencapai tujuan organisasi. Operasi adalah kegiatan untuk mengubah input menjadi output sehingga lebih berdaya guna daripada bentuk aslinya. Operasi merupakan salah satu dari fungsi-fungsi yang ada dalam suatu lembaga. Fungsi lain selain operasi adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan lain-lain. Operasi inilah yang menentukan kemampuan suatu lembaga melayani pihak luar. Jadi manajemen operasi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien. Mekasisme atau system manajemen operasi masing-masing perusahaan berbeda, akan terdapat proses mengubah bentuk fisik, atau memindahkan (transportasi), menyimpan, memeriksa dan meminjamkan. Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu: 
  • Menurut Jay Helzer dan Barry Render (2005;4), manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. 
  • Menurut Pangestu Subagyo (2000;1), manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakuakn secara efisien. 
  • Menurut Edy Herjanto (2003;2), manajemen oprasi adalah suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi–fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Jadi, manajemen operasi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi dan operasi agar dapat dilakukan secara efisien selain itu  juga dapat menghasilkan suatu produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang mana untuk kegiatan proses produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara mengelola operasinya
  • Untuk menciptakan barang dan jasa (produk), semua organisasi bisnis (perusahaan) paling tidak menjalankan tiga fungsi utama yaitu : 
  1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang dihasilkan ke pasar. 
  2. Fungsi Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar perusahaan. 
  3. Fungsi Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan penciptaan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Handoko (1994) ada beberapa alasan yang menjadi dasar mengapa perlu belajar manajemen operasi, diantaranya: 
  • Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik dalam melihat proses-proses dalam organisasi. Jika hal ini sudah menjadi isu biasa dalam industri manufaktur, tidak demikian dalam industri jasa. Pemahaman tentang bagaimana mengelola operasi dengan pendekatan modern ini akan memudahkan kita menganalisis dan memperbaiki sistem dalam perusahaan atau organisasi 
  • Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. mengapa demikian? karena setiap fungsi manajemen juga melibatkan proses dalam pekerjaannya. 
  • Bidang manajemen operasi pun belakangan ini menawarkan karir yang cukup menantang seperti fungsi manajemen lainnya. Di banyak perusahaan sudah biasa kita jumpai jabatan manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi. Dalam pendidikan bisnis, manajemen operasi memang sudah menjadi 1 pilar yang wajib diajarkan kepada mahasiswa. Terkait dengan poin 3, maka banyak sekali para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki cukup pengetahuan seputar manajemen operasi.

TOKOH-TOKOH TEKNIK MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI

Robert Owen (1771-1858)
Robert owen mempunyai teori tentang perbaikan dan perhatian terhadap faktor-faktor produksi, Robert owen pernah bekerja pada suatu perusahaan pemintal kapas di new Lanark dia mendia mencurahkan semua perhatiannya terhadap faktor produksi, seperti penggunaan alat, traktor dan manusia sebagai tenaga kerja. Menurut hasil pengamatannya disimpulkan bahwa setiap barang seperti mesin diberi perawatan dan pada manusianya di berikan kompensasi (asuransi kerja,tunjangan kesehatan dll) maka hal tersebut akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan dan menguntungkan. Selanjutnya di katakan bahwa kualitas dan kuantitas pekerjaan di pengaruhi oleh faktor intern dan ekstern pekerjaan. Robert owen di kenal sebagai manajemen personalia.

Charles Babbage (1792-1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris dia mencurahkan semua perhatiannya kedalam prinsip manajemen. Charles Babbage memiliki prinsip pembagian kerja (devision of labour), prinsip ini memiliki keunggulan, yaitu:
  • Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
  • Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
  • Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
  • Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja
Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan di bahas pada tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Taylor mempunyai teori tentang teknik manajamennya yaitu, “a bag of tricks”, untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi. Kontribusi terhadap perkembangan teori tersebut adalah perkembangan teknik-teknik riset operasi, simulasi, otomatisasi, dan sebagainya dalam memecahkan masalah-masalah manajemen. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management: 
a) Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan. 
b) Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja. 
c) Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya. 
d) Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja. Taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bawahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer.

Henry Laurance Gantt (1861- 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu:
a) Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama b) Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
c) Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
d) Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.

Harrington Emerson (1853-1931)
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dari hasil penelitiannya menunjukkan kebenaran prinsip yaitu bahwa uang akan lebih berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Dua belas prinsip efisiensi untuk mengatasi pemborosan dan ketidak-efisienan, yaitu:
  • Clearly defined ideals
  • Common sense
  • Competent causal
  • Dicipline
  • The fair deal
  • Reliable
  • Give an order, planning and scheduling
  • Schedul, standard working and time
  • Standard condition
  • Standard operation
  • Written standard practice instruction
  • Effisiensi reward

B.     Ruang lingkup manajemen oprasional dan produksi
Pada masa lalu pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha fabrikasi yaitu yang menghasilkan barang-barang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb, namun pengertian produksi pada saat ini menjadi semakin meluas. Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi. Secara skematis sistem produksi dapat digambarkan sbb:


Skema Sistem Produksi

Ada sekurang–kurangnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha pabrikasi, yaitu : a. Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga produktovitasnya akan lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha  jasa yang keluarannya berupa pelayanan b. Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan standarnya c. Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu yang tidak dapat dielakkan d. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang dalam usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan.


 Secara garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan : 
  • Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakandengan jelas seperti dijumpai pada pabrik mobil, misalnya. 
  • Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen, misalnya. 
  • Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi
Menurut Zulian Yamit (2003) Karakteristik dari sistem manajemen operasi adalah : 
  1. Mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan barang dan jasa 
  2. Mempunyai kegiatan, yaitu proses transformasi 
  3. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian 
Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu :
  1. Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.
  2. Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimum. 
  3. Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem. 
Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang :
  1. Perencanaan output 
  2. Desain proses transformasi 
  3. Perencanaan kapasitas 
  4. Perencanaan bangunan pabrik 
  5. Perencanaan tata letak fasilitas 
  6. Desain aliran kerja 
  7. Manajemen persediaan 
  8. Manajemen proyek 
  9. Scheduling 
  10. Pengendalian kualitas 
  11. Keandalan kualitas dan pemeliharaan 
Sedangkan menurut Krajewsky dan Ritsman (1987) dalam Zulian Yamit, memberikan tiga aspek dalam manajemen operasi, yaitu :
  1. Manajemen operasi dilihat dari segi fungsi 
  2. Manajemen operasi dilihat dari segi profesi 
  3. Manajemen operasi dilihat dari segi pengambilan keputusan
Ruang Lingkup Manajemen Produksi

 



BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Peranan dan fungsi dari manajer operasional sangat strategis dalam mengembangkan sistem proses produksi yang tangguh untuk menciptakan produk atau jasa lebih efisien dan efektif.



B.     Saran
Saran yang dapat diajukan berkaitan dengan makalah mengenai pengertian manajemen oprasional dan ruang lingkup manajemen oprasional dan produksi adalah untuk tercapainya suatu system proses produksi yang tangguh untuk menciptakan produk dan jasa yang lebih efisien dan efektif maka harus mempunyai manajemen oprasional yang baik dan tertata rapi



DAFTAR PUSTAKA




 










0 comments:

Post a Comment