NERACA KEUANGAN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

MENGOLAH DATA KEUANGAN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

LIBRARY

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

BOOK STORE

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, 27 February 2016

CARA MEMULAI MENDIRIKAN SEBUAH MINIMARKET MANDIRI BAGIAN KE-7 (Strategi Memutar Modal dan Laba)


Setelah kita mempunyai dan sudah bisa menentukan strategi penjualan seperti yang sudah saya singgung di tulisan saya sebelumnya di bagian keenam,  pada dasarnya minimarket kita sudah bisa sepenuhnya beroperasi. Waktu demi waktu berjalannya kegiatan operasional minimarket, tentunya akan ada perputaran modal dan laba yang kita dapatkan dari kegiatan ini sehari-hari. Pada bagian ketujuh ini saya akan mencoba membahas bagaimana strategi memutar modal dan laba dari kegiatan operasional minimarket kita. Perlu dicatat apa yang akan saya sampaikan ini adalah salah satu contoh yang saya terapkan untuk minimarket saya, yang mungkin cocok anda terapkan atau bisa juga kurang tepat untuk anda lakukan. Silahkan anda mengembangkan menurut versi anda masing-masing.

Dalam memutar modal dan laba minimarket, sangat penting untuk diingat adalah memisahkan perputaran uang tersebut dengan keperluan sehari-hari rumah tangga. Walaupun anda pemilik dari minimarket tadi, namun jangan pernah mencampuradukkan uang atau modal minimarket untuk keperluan anda pribadi. Uang yang kita dapatkan dari kegiatan operasional minimarket sepenuhnya untuk membiayai operasional sehari-hari minimarket. Pada awal berjalannya operasional minimarket kita, sangat mungkin modal akan lebih terkuras dari pada laba yang kita dapatkan. Hal ini sangatlah wajar, karena pada saat awal beroperasinya minimarket, pengeluaran akan lebih besar dari pemasukan, untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, misalnya menggaji karyawan, biaya tilpon, listrik, sewa ruko dan tentunya belanja barang. Dari sana kita bisa membuat kalkulasi perkiraan target break event point yang akan kita patok, berapa target keuntungan dalam sehari, seminggu, sebulan supaya BEP segera tercapai, modal segera kembali, bagaimana menyisihkan uang untuk belanja barang dalam seharinya, dan lain sebagainya.

Salah satu manfaat komputerisasi minimarket dengan memasang dan menggunakan program POS untuk menunjang kegiatan operasional adalah kita bisa mendapatkan laporan keuangan dengan cepat, akurat, dan gampang. Berapa uang yang keluar dan masuk, berapa keuntungan yang bisa kita dapatkan sehari dengan price tag yang kita tentukan sekarang, apakah keuntungan tadi terlalu kecil yang menyebabkan target BEP akan semakin lama, bagaimana kalau harga per item barang kita naikkan, berapa keuntungan per hari yang bisa kita dapatkan dari kenaikan tadi, apakah kenaikan akan membuat minimarket kita dijauhi pembeli, dan lain-lain sebagainya bisa kita track dan dapatkan dari catatan yang ada di program POS tadi. Setelah sekian waktu, kita akan semakin bisa menganalisa perkembangan dan bisa mendapatkan gambaran tentang kondisi minimarket kita.

Jumlah perputaran uang dalam sehari sebaiknya digunakan untuk memodali kegiatan operasional hari berikutnya. Dari program POS akan terlihat item-item apa saja dalam hari itu yang habis atau stoknya tinggal sedikit. Uang yang didapatkan dalam hari itu, sebisa mungkin harus digunakan kembali untuk membeli barang-barang yang habis atau akan habis tadi, plus untuk menambah dan membeli item barang baru dan sisanya disisihkan sebagai keuntungan hari itu. Berapa besar porsi masing-masing dari ketiganya; membeli barang lama, mengisi barang baru, dan menyisihkan keuntungan, adalah sangat tergantung dari target keuntungan sehari yang kita patok. Berapa besaran dari target keuntungan sehari, sangat tergantung dari kalkulasi yang kita lakukan terhadap modal yang sudah kita keluarkan berbanding dengan target BEP yang akan kita capai ditambah dengan rencana ekspansi bisnis minimarket yang akan kita lakukan di tahun-tahun berikutnya.
Setelah sekian waktu tentunya diharapkan laba per hari yang bisa didapatkan dari kegiatan operasional minimarket akan bertambah semakin besar. Langkah selanjutnya adalah ada baiknya kita membuat target keuntungan per bulan. Target keuntungan per bulan inilah yang akan kita gunakan untuk kalkulasi yang lebih mendetail untuk melakukan ekspansi bisnis kedepannya. Yang saya maksudkan keuntungan adalah benar-benar murni laba, diluar modal untuk membeli item barang, menggaji karyawan, dan biaya operasional minimarket  yang lainnya. Sebaiknya laba keuntungan per bulan ini anda simpan dan sekali lagi dipisahkan dari kebutuhan pribadi. Bisa disimpan dalam bentuk tabungan di bank, atau yang lainnya. Saya lebih cenderung untuk menyimpan laba keuntungan per bulan untuk dibelikan logam mulia karena pertimbangan nilai investasi emas yang semakin naik harganya yang apabila dihitung-hitung lebih besar daripada bunga bank, dan tentunya logam mulia/emas bisa dicairkan atau dijual sewaktu-waktu. Setelah beberapa waktu, tentunya kita akan mempunyai gambaran berapa keuntungan yang bisa kita dapatkan per tahunnya. Keuntungan yang kita dapatkan tadi sebisa mungkin digunakan untuk mengembangkan usaha minimarket, misalnya menambah rak barang dan isinya, menambah karyawan seandainya minimarket kita semakin ramai, membeli asset atau menyewa ruko baru untuk membuka cabang minimarket kita di tempat lain, membeli kendaraan motor untuk delivery barang dan lain sebagainya.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah, terutama untuk saya pribadi, saya selalu menyisihkan minimal 2,5% dari laba yang saya dapatkan untuk orang yang membutuhkan, karena itu hak mereka, bukan kepunyaan saya. Insha Allah dengan ikhlas bersedekah, rejeki akan terus bertambah lancar setiap harinya.
Bisnis minimarket walaupun sifatnya mandiri dan non waralaba atau non franchise, masih sangat menjanjikan. Kalau kita tidak segera mencoba untuk memulainya, maka kesempatan ini akan terus diambil oleh korporasi-korporasi yang lebih besar untuk terus melakukan ekspansi bisnis retail ini. Kenapa mereka terus berusaha melakukan ekspansi, karena mereka menyadari bisnis minimarket ini sangat menguntungkan. Tidak ada salahnya kita meniru dan mengikuti insting bisnis mereka dalam membaca peluang usaha. Bukan berarti kita akan menyaingi mereka, tentu saja kita akan kalah. Namun kita belajar membaca peluang dari apa yang mereka lalukan dan memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Dalam memulai dan menjalankan sebuah bisnis usaha, kita tidak perlu takut untuk gagal sekali, dua kali, bahkan beberapa kali. Kita bisa belajar filosofi kegagalan dan semangat pantang menyerah dari seorang Thomas Alfa Edison si penemu bola lampu. Dalam usahanya menciptakan bola lampu listrik, ia melakukan ujicoba sebanyak 1000 kali; 999 kali mengalami kegagalan sampai pada akhirnya satu kali ujicoba yang terakhir berujung pada kesuksesan yang luar biasa. Hasil karyanya yang fenomenal bisa dinikmati oleh orang-orang sampai sekarang ini. Semoga usaha minimarket mandiri yang kita rintis pun akan berujung pada kesuksesan yang luar biasa, walaupun ada kalanya jatuh bangun, tapi mari kita tiru semangat pantang menyerah Thomas Alfa Edison tersebut diatas, untuk tidak gampang menyerah pada sebuah kegagalan.

UNTUK EDISI SELANJUTNYA SILAHKAN KLIK LINK INI:http://librayoffice.blogspot.co.id/2016/02/cara-memulai-mendirikan-sebuah_29.html
 

Sunday, 7 February 2016

CARA MEMULAI MENDIRIKAN SEBUAH MINIMARKET MANDIRI BAGIAN KE-6 (Strategi Penjualan)


Setelah semua perangkat, isi, dan komputerisasi minimarket sudah selesai dilakukan, artinya minimarket kita sudah siap dibuka untuk melayani pembeli. Minimarket adalah salah satu usaha dagang yang sifatnya pasif, atau menunggu pembeli untuk datang. Bukan kita yang harus mendatangi pembeli seperti misalnya yang dilakukan oleh pedagang keliling. Dengan demikian diperlukan suatu strategi tertentu bagaimana agar supaya banyak pembeli yang datang untuk berbelanja di minimarket kita tersebut. Ada banyak faktor yang menyebabkan pembeli mau datang untuk berbelanja, antara lain faktor pelayanan, keamanan, kelengkapan barang yang ada di minimarket, kebersihan, dan yang paling menentukan adalah harga barang yang kita jual.
Menentukan harga jual dari semua item barang yang kita pajang di minimarket merupakan salah satu strategi penjualan yang harus kita pikirkan secara cermat. Kita sebagai pemilik minimarket setidaknya harus belajar ilmu ekonomi walaupun dalam level basic secara autodidak. Sekali lagi perlu diingat, minimarket yang kita jalankan ini adalah minimarket mandiri, jadi segala sesuatu yang menyangkut operasional, strategi marketing dan penjualan semuanya kita yang harus memikirkan dan menentukan. Ini justru sangat bagus, karena secara tidak langsung kita akan dituntut untuk selalu belajar dan terlatih menentukan bagaimana sebuah usaha (perusahaan) dijalankan.  Memiliki sebuah minimarket, berarti kita harus siap menjadi ‘bos’ yang harus mampu memikirkan bagaimana agar ‘perusahaan’ tadi  bisa jalan dan menguntungkan.
Untuk menentukan dan pada akhirnya kita bisa menempelkan tanda harga (price tag) per item barang, bisa dilakukan dengan beberapa strategi seperti contoh-contoh yang disebutkan di bawah ini:
  1. Survey harga di toko grosir, swalayan, supermarket, hipermarket dan pasar-pasar. Pada saat kita berbelanja item barang di tempat-tempat tersebut, kita akan mendapatkan struk belanja. Simpan baik-baik struk belanja ini karena nantinya akan kita gunakan sebagai patokan untuk menentukan harga jual kembali item-item yang kita beli tersebut di minimarket kita. Kalau kita menjadi pelanggan setia di tempat-tempat grosir besar dan kita bisa menjalin relasi dengan pemiliknya, manfaatkan kesempatan bagus ini untuk menanyakan strategi penjualan yang mereka lakukan setiap harinya di tempat mereka tersebut. Berapa minimum dan maksimum pengambilan keuntungan untuk item barang atau kelompok item barang yang biasanya mereka terapkan. Tidak ada salahnya sama sekali kita berkonsultasi dengan orang-orang yang sudah mapan dalam bisnis retail ini.
  2. Survey harga di toko, minimarket, atau warung tradisional di sekitar minimarket kita. Pembeli akan sangat sensitif memilih dimana mereka akan belanja. Perbedaan harga Rp 5 lebih mahal di minimarket kita, bisa jadi mereka akan lari ke toko atau minimarket lainnya. Harus pintar-pintar memilih strategi penjualan, subsidi silang item barang mana yang kita akan jual lebih murah dan mana yang akan kita jual lebih  mahal dibandingkan item yang sama yang dijual di minimarket atau toko di sekitar minimarket kita.
  3. Pada saat agen atau sales produk datang ke minimarket kita untuk menawarkan barang, kita bisa melakukan nego harga belinya kepada mereka, sebisa mungkin harga yang kita dapatkan dari agen/sales tersebut harus lebih murah dari pada harga yang kita dapatkan di supermarket atau hipermarket besar. Kita sudah mempunyai patokan daftar harga barang dari banyak tempat grosir, supermarket atau hipermarket yang sudah kita punyai dari langkah no 1 dan 2 diatas. Dengan demikian kita bisa menentukan harga jual item lebih murah daripada harga item atau barang yang sama yang di jual di supermarket atau hipermarket di atas. Hal ini secara psikologis akan memberikan kesan kepada pembeli kalau minimarket kita adalah tempat berbelanja paling murah, lebih murah daripada berbelanja supermarket atau hipermarket.
  4. Berdasarkan pengalaman saya menjalankan bisnis minimarket berikut adalah “rule of thumb” berapa persen keuntungan yang bisa kita ambil dari masing-masing kelompok barang. Perlu diingat, untuk menentukan berapa persen kisaran keuntungan, akan sangat tergantung dari survey harga di tempat anda masing-masing. Apa yang saya sampaikan disini adalah sebagai gambaran kepada anda untuk kemudian bisa disesuaikan dengan kondisi dan persaingan minimarket di sekitar minimarket anda masing-masing. Untuk kelompok food (segala macam produk makanan, minuman, dan sembako), saya mengambil kisaran keuntungan 5-10% dari harga beli. Kemudian untuk kelompok non food (sabun, kosmestik, peralatan rumah tangga, ATK, obat-obatan, aksesoris, dan lain sebagainya) saya mengambil kisaran keuntungan 20-50% dari harga beli.
  5. Bekerja sama denga agen atau sales produk untuk sesekali melakukan promo diskon harga atau pemberian hadiah untuk pembelian item-item tertentu atau dalam jumlah tertentu, misalnya promo beli 1 dapat 2 dan lain sebagainya dalam waktu terentu, misalnya seminggu atau pada hari-hari tertentu. Lakukan promo diskon secara regular sebagai salah satu cara untuk menarik banyak pembeli datang ke minimarket kita. Bila perlu buat selebaran promo diskon yang bisa kita tempel di tempat-tempat tertentu atau kita sediakan di depan meja kasir sehingga pembeli bisa dengan mudah melihat dan mengambil selebaran tersebut.
  6. Lakukan langkah-langkah strategi penentuan harga dengan dibarengi oleh pelayanan yang optimal kepada pembeli, ramah dan cepat, ciptakan lingkungan dan suasana minimarket senyaman dan seaman mungkin sehingga pembeli akan betah dan “ketagihan” berbelanja di minimarket kita.

UNTUK EDISI SELANJUTNYA SILAHKAN KLIK LINK INI:http://librayoffice.blogspot.co.id/2016/02/cara-memulai-mendirikan-sebuah_26.html