Tuesday, 1 March 2016

BELAJAR STRATEGI BISNIS DARI SAUDARA ETNIS CINA.

Hari libur kerja atau tanggal merah kalau di indonesia dan beberapa negara lainya adalah hari sabtu dan minggu, sementara kalau di Timur Tengah adalah Hari kamis dan jumat.Hari libur dalah saat yang baik untuk rilex, berkumpul dengan keluarga,silaturahmi,menyalurkan hobby atau hanya tinggal saja dirumah sambil membaca buku-buku favorit, nah begitu juga dengan saya, saya memilih option yang terakhir untuk liburan minggu ini, yaitu memilih membaca buku-buku favorit dan dari sekian buku tentang bisnis pilihan jatuh pada buku kecil bersampul merah hadiah dari istri saya, karena isi buku ini cukup santai dan ringan untuk dibaca disaat menikmati waktu santai,sebenarnya buku ini diterbitkan di malaysia, Judul bukunya " Rahasia bisnis orang china" yang di karang oleh pengusaha sukses dan kolumnis ternama malaysia: Mr.Ann Wan Seng,dan di indonesia diterbitkan oleh penerbit mizan, Saya kira bukunya bisa menjadikan inspirasi buat kita dalam memulai,menjalankan atau memperluas bisnis karena dalam buku ini dikupas rahasia bisnis etnik china yang menguasai bidang perdagangan,dan menjadi pebisnis tangguh yang sukar ditandingi, dibuku ini juga diambil etnik lain sebagai "pembanding" yaitu etnik melayu di Malaysia.Nah ini yang menarik, dan kita harus "open Mind" dalam hal ini dan harus menjadi orang lapang dada atau orang yang bersedia di koreksi,kalau itu kelemahan kita kitapun harus akui dan harus belajar dalam memperbaikinya, adapun untuk belajar kepada siapapun kita belajar itu bukan masalah yang jelas pelajarannya untuk kebaikan.


Singkatnya dalam buku ini dijelaskan tentang sejarah,falsafah,konsep bisnis etnik cina,prinsif budaya sampai dengan adat kebiasaan bisnis etnik china,disini saya hanya memaparkan rangkuman yang dianggap prinsip terpenting saja dalam praktek yang terjadi di sekitar kita sehingga di indonesiapun kenyataanya tidak beda dengan malaysia, etnik lain seperti, sunda,jawa,madura,padagang dsb masih jauh kalah dibandingkan dengan etnik china dalam berbisnis sekaranglah saatnya kitapun belajar dari saudara kita ini yang berada dekat dengan kita untuk bersimbiosis dan saling mendukung untuk menguatkan perekonomian indonesia.
 


Ketekunan merupakan salah satu faktor keberhasilan etnis china dalam kegiatan perdagangan,etnis ini rela menempuh segala tantangan,rintangan dan kesulitan untuk menyukseskan kegiatan perdagangan mereka. Tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak sukses berdagang jika mereka tekun dan rajin, karena itu tidak ada alasan bagi siapapun untuk iri hati dan merasa kesal bagi mereka dalam berbisnis.Tapi mereka itu harus menjadi contoh dalam berbisnis dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis. Sekilas terlihat bahwa etnis china seperti dilahirkan untuk berdagang,mereka bukan saja berbakat tetapi juga terampil mengendalikan setiap urusan dagang mulai dari tahap perundingan sampai tahap proses penjualan serta mengurus keuangan, bakat ini sebenarnya tidak di anugrahkan pada mereka begitu saja tapi mereka memperolehnya dalam waktu yang lama dan harus menghadapi segala kesulitan dalam perdagangan sebelumnya.

 

Banyak pedagang gagal karena besikap "semangat sesaat" atau istilah lainya maaf hangat-hangat tahi ayam dan sekedar ikut ikutan,Jika orang lain berdagang diapun ikut berdagang,sementara Konsep perdagangan etnis china lebih berdasarkan pada konsep simbiosis yaitu setiap pedagang saling melengkapi.Mengikuti konsep ini jika ada pedagang yang menjual barang-barang kecil,pedagang lain akan menjual pakaian,dan juga keperluan yang lain.Agar pedagangan barang kecil itu bisa hidup maka etnis china akan membuka restoran dikawasan yang berdekatan letaknya dan semua bahan makanan akan diperoleh dari toko-toko yang ada disekitarnya dengan demikian kawasan tersebut akan maju dan berkembang karena sudah terwujud sikap saling membatu dan mendukung dikalangan pedagang.




Sering kali terjadi pada pedagang etnis melayu berdagang barang yang sama dikawasan yang sama,jika satu toko menjual siomay,atau kwietiaw maka semuanya menjual produk yang sama, jika ada yang menjual kue keesokan harinya akan bermunculan toko-tokolain menjual kue. hal ini seolah-olah menjadi budaya dan tren dikalangan etnis melayu dimanapun mereka melakukan perdagangan. Konsep perdagangan seperti ini tidak menguntungkan dan menimbulkan persaingan yang tidak sehat, akhirnya bukan saja semua pedagang tidak dapat untung bahkan semuanya terpaksa gulung tikarataupun berganti jenis perdagangan. Hal ini terjadi juka pada sat bulan puasa pada bulan ini akan bermunculan pedagang seperti jamur yang tumbuh dimusim hujan. Mereka berdagang hanya untuk mendapatkan keuntungan pada waktu yang singkat dan akan beristirahat pada saat bulan ramadhan berakhir.Perdagangan sistim ini tidak akan menjadikan pedagang yang berhasil dalam perdagangan, karena banyak muncul secara tiba-tiba dan hilang secara tiba-tiba dan sistim dagang seperti jamur ini tidak disukai oleh etnik china,mereka tidak suka jualan yang sifatnya musiman meskipun diantara mereka ada yang jualan kecil-kecilan tapi jualan partai kecil dan terus menerus inilah yang dipilih mereka kenapa? karena mempunyai peluang untuk berkembang.




Prinsif-prinsif yang selalu digunakan etnis cina untuk menilai kewibawaan seorang pedagang,prinsif ini bersifat universal dan dijadikan panduan oleh etnis china untuk memajukan kegiatan perdagangan mereka:





1. Agresif
Dalam kegiatan perdagangan ,tidak ada konsep kompromi dan bertenggang rasa terutama jika berkenaan dengan kualitas barang,untung dan rugi. Dalam kegiatan berdagang ,pedagang harus tahu bagaimana membedakan antara urusan pribadi dan kegiatan perdagangan,keduanya tidak boleh dicampuradukan. Tenggang rasa boleh saja tetapi bukan dalam hal yang bersifat prinsip. Pedagang harus tegas dalam mengurus keuangannya,Hasil keuntungan harus menghasilkan lebih banyak keuntungan lagi,uang harus jadi uang bukanya menimbun utang dan beban.

2.Jangan melepaskan peluang.
Sekali terlepas peluang itu sulit untuk mengejarnya kembali, karena peluang hanya datang sekali.Pedagang harus cepat bertindak, lebih lama menunggu lebih bayak yang terbuang,membiarkannya berarti membuang keuntungan serta menolak kekayaan.

3. Berani mengambil resiko.
Berani mengambil resiko termasuk resiko gagal,rugi ataupun jatuh usaha dagangnya.Berdagang adalah suatu kegiatan yang penuh resiko dan tidak ada jaminan dengan perdagangan itu orang akan untung,oleh karena itu setiap kegiatan perdagangan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan dilakukan sambil lalu.Orang yang berani maka harus berni mencoba,membuka dan memajukan perdagangannya. Musuh utama para pedagang adalah takut bersaing dan takut gagal.

4.Tahan banting.
Berdagang menuntut pengorbanan yang banyak seperti waktu,tenaga,uang dan sebagainya khususnya diawal-awal bisnis berjalan.Adakalanya pedagang mengorbankan waktu bersama keluarga dan terpaksa kerja siang malam untuk memantapkan bisnisnya,dan hal ini akan berangsur membaik seiring dengan maju dan bagusnya sistim bisnis sehingga pedagang tinggal menikmati kesuksesannya saja.Bagi orang cina untuk berhasil seorang harus mengalami rasa sakit dan kesusahan serta penderitaan terlebih dahulu."bersusah-susah dahulu bersenang senang kemudian.

5. Jangan menyerah pada nasib.
Orang cina sebagaimana masyarakat lain ,mereka percaya pada takdir tetapi mereka tidak mudah menyerah pada nasib,mereka akan berusaha mengubah dan mengatasi kedaannya.Dan mereka pwercaya bahwa hidup ini seperti roda sebentar diatas dan adakalanya dibawah,jatuh bangun,untung rugi adalah hal yang biasa, dan pedagang harus terbuka dan berlapang dada dengan situasi yang sulit.

6.Semangat berjuang.
Pedagang atau pebisnis adalah fighter dan survivor,Pedagang harus mempunyai semangat dan motivasiyang tidak kunjung padam, mereka harus selalu bersemangat dengan pa yang dilakukannya.Keuntungan dan keberhasilan mereka dalam berdagang harus membuat mereka lebih bersemangat dan bekerja lebih baik lagi,Keuntungan tidak seharusnya membuat mereka terlena,sebagai pejuang pedagang harus senantiasa waspada dan berjaga-jaga dalam mengatur kegiatan perdagangan.Perdagangan ibarat perjuangan yang menuntut pengorbanan. Kalah dan menang dalam perjuangan peperangan itu tergantung pada pemimpin atau jendralnya, begitu juga dalam dalalam bisnis perlu diaplikasikan oleh pedagang jika bisnisnys ingin sukses.



Selamat mencoba.......semoga sukses selalu.

0 comments:

Post a Comment