Wednesday, 2 March 2016

CERPEN BERMAKNA "JANJI SAHABAT"

Singakat cerita. Amor, Bapet dan juga Diky sudah bersahabat sejak mereka masuk  pondok. Setelah mereka menamatkan sekolahnya dipondok mereka memilih untuk langsung kuliah ditempat yang sama, pada saat mereka bertiga menjadi  mahasiswa dan memulai kehidupan dikampus yang baru dan berasrama, mereka banyak menemukan sesuwatu yang baru, seperti menjadi khotib jum’at, mengisi pengajian mengajar anak-anak tpa, pramuka dan hal yang lainnya, yang mana semua itu menegangkan, akantetapi menyenangkan untuk mengigisi kekosongan. karena mereka merasa itu semua adalah sebuah pendidikan yang diberikan oleh kampus kepada mahasiswanya. Pada saat menjadi mahasiswa banyak masalah yang mereka hadapi, dengan itu lah persahabtan mereka menjadi lebih erat. Pada waktu itu ada seorang dosen yang membuat mereka tidak betah dan tidak nyaman untuk kuliah dikampus tersebut yang menurut mereka dosen tersebut sering mencari kesalahan dan memberi hukuman.

 pada suatu malam mereka  duduk di gubuk kampus yang sudah tua dan reot “kerik,…..krik….krik…krik”. Lalu amor memecahkan keheningan dan memulai pembicaaraan dengan melihat kesebuah pohon.
 “Pet, Dik coba loe berdua lihat pohon kelapa itu !!!”. Bapet pun berkata dengan wajah yang penuh dengan keheranan dan sedikit menyegir, “kenapa dengan pohon kelapa itu?,,biasa aja, apa yang istimewa dari pohon itu?”, pada saat itu pula diky  menangapi pertayaan yang dilontarkan oleh Amor Amor tadi.
 “pohon kelapa itu tinggi dan banyak buahnya yang mana semua yang ada pada kelapa tersebut, bermanfaat. Seperti; daunya untuk hiasan, buahnya banyak gunanya dan lain sebagainya, Makanya kita harus bisa jadi seperti pohon kelapa, dengan banyak manfaatnya untuk orang lain dan untuk diri sendiri, kalian mau gak”?. Kedua temanya menjawab “iii…..yyyaaa….hahahahahhaha”.

 Langsung kedua temanya tertawa terbahak-bahak, “Hahaha….hahahaha….hahahahaha”. sambil berkata “tumben pinter hahahaha…hahahah..hahahaha” lalu mereka tertawa bersama-sama, dan saling tunjuk menujuk. Pada saat itu juga mereka terdiam, ketika salah satu dari dari teman sekampusnya menghapiri gubuk mereka, tempat mereka duduk-duduk.
 “Mor, Pet, Dik tadi ada pesan dari pak bos, kalian bertigah dipanggil sama pak Bos”, mereka bersama-sama berkata. “siapa.......? ust. Iyan ya!!!?. Iya”, disuruh kerumahnya sekarang, kata beliau disuruh cepat”. Lalu temannya tadi meningalkan mereka bertiga.
Amor, Bapet, Diky langsung mengahadap ke ust. Iyan yang memangil mereka bertiga, ketika mereka bertiga berdiri dihadapan ust. Iyan, mereka saling sengol-sengolan. Sehinga ust, iyan langsung menanyakan kepada mereka bertiga, “apakah kalian merasa bersalah”. Pada saat itu kesunyianpun datang dan diam seribu bahasa tampa kata-kata. Sampai ust, iyan mengangkat suaranya. “Apakah kalian bertiga merasa punya kesalahan?, cepat jawab”. Mereka bertigapun tidak menjawab pertanyaan ust, iyan. Tampa keterangan yang jelas ust, iyan langsung memberi hukuman hafalan surat ar-rohman, ketiga sahabat tadi tercengah dan kawatir, karena hanya diberi waktu tiga hari untuk menghafal surat ar-rahman.
Keesokan harinya amor, diky dan bapet mulai menghafal surat ar-rahman tampa mengenal waktu, ketika hari terakhir waktu untuk mengahafa salah satu dari mereka belum hafal, sehingga membuat kedua temannya bersedih karena lalai untuk menyemagati temannya yaitu amor, yang memang sulit untuk menghafal.
“Diky: Mor kok ente putus asah sih ?, kita kan udah lama menjalani pesahabatan kita, dengan semua likah-likuh permasalahan dan tantangan, kita bertiga bisa lolos dari likah-likuh tersebut, masa Cuma gara-gara surat Ar-rahman aja ente putus asah, semua manusia itu pada hakikatnya bisa dan mampu untuk itu, tapi kebanyakan manusia tidak sadar akan kesalahan tesebut yang sudah mendarah daging. Coba! Ente rubah diri ente, dan perbarui niat dan kuatkan tekad untuk seswatu yang baik dan untuk cita-cita ente ok, ana yakin ente bisa, ya gak pet”. “iya donk”. Lalu timbulah semangat yang mengebuh-gebuh dari dalam diri Amor.
Setelah sholat magrib mereka bertiga menghadap ust, iyan dan menyetorkan hafalannya dan kedua temannya amor selesai dan sekarang giliran amor untuk menyetorka hafalannya ke ust, iyan. Ketika amor memulai hafalannya diayat pertama sampai ayat kesepuluh amor berhasil dan ketika menuju ayak kesebelas amor mulai terbata-bata dalam melafazkan surat ar-rahman sehingga ust, iyan memberhentikan bacaannya dan marah-marah, amorpun hanya bisa menunduk dan tidak mengeluarka sepatah alasan apapun pada akhirnya ust, iyanpun memberitau kesalahan mereka bertiga yaitu karena mereka tidak mengikuti kuliah malam. Baru mereka mereka menyadari kesalahan mereka, lalu ust, iyan menerangkan dan menelasakan betapa harus bersyukurnya kalian bisa kuliah dan mendapat pendidikan yang beridentitas pesantren, dan berkata; “coba kalian lihat betapa banyak orang seumuran kalaian tidak bisa kuliah karena banyak factor, seharusnya kalian wajib besyukur”. Pada saat itulah ketiga sahabat tersebut sadar akan kewajiban mereka dalam menuntut ilmu dibangku perkuliahan, yang jarang orang bisa mencapainya.
Setelah selesai menyetorkan hafalan surat ar-rahman ust, iyan membebaskan keduan dari tiga bersahabat dan memberi kesempatan terakhir dan hanya satu hari untuk melunasi hutang hafalannya. Ketiga sahabat langsung pergi setelah ust, iyan mengucapkan salam. “Assalamualaikum”. Mereka serentak menjawab “ waalaikumsalam”.
Mereka bertiga langsung menuju ke gubuk, tempat mereka  sering berkumpul, lalu tertawa terbahak-bahak “hahahaha-hahahahaa-hahahahaha…!!!!”.  pada saat itulah mereka berjanji untuk tidak main-main dalam mengikuti perkuliahan, dan mereka berjanji untuk menjadi peribadi yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Pada saat amor mengahadap untuk yang kedua kalinya untuk menyetorkan hafalannya, Alhamdulillah, Amor berhasil menghafalkan surat ar-rahman dan ust, iyan sangat senag dan amorpun merasa bahagia, karena ia berhasil menghafalkan surat ar-rahman dan keduan sahabatnya ikut merasakan kebahagian yang dirasakan oleh sahabatnya. Mereka kembali lagi kegubuk, tempat mereka sering berkumpul, Tiba-tiba amor lansung berbicara.
“pet, dik kitakan sudah berjanji untuk menjadi yang lebih baik?”, mereka berdua menjawab “iya trus”. Amor melanjukan perkataannya, “kalau diantara kita ada yang melakukan seswatu yang kurang baik, maka kita harus saling mengigatkan dan kita harus menerima peringatan tersebut ok!!!” Lalu mereka serempak berkata “o..oo..ke”. Diky pun melontarkan perkataan.
“maka dari itu kita harus selalu bersama-sama dalam menghadapi masalah dan tidak boleh menyerah dalam menghadapinya, ingat orang sukses itu tidak banyak alasan, ok”. Merekapun saling merangkul satu sama lain.

Nama                                       : Purwo Hadi Santoso
Alamat                                                : RIAU
TTL                                         : Ponorogo, 18 Mei 1994
Sekolah asal                            : kampus manajemen bisnis (KMB)
Fakultas/program studi           : FEM/ MANAJEMEN
No telpon/@mail                     : hadisantosopurwo@gmail.com
                                             : 0852 3576 1042

0 comments:

Post a Comment